Penelitian Pusat Galaksi Bimasakti Pada Saat Bulan Ramadhan 1442 H

Jakarta - Sudah menjadi rahasia umum bahwa manusia hidup di Bumi yang mengorbit Matahari tiap 1 tahun atau 365 hari.

Matahari kita dan miliaran bintang lainnya yang tampak di langit malam, sesungguhnya juga bergerak mengorbit pusat galaksi Bimasakti. Dimanakah pusat galaksi Bimasakti? Ia berjarak sekitar 8.500 tahun cahaya dari Matahari kita.

Artinya, jika kita ingin berkunjung ke pusat galaksi Bimasakti dengan kendaraan yang bergerak secepat cahaya, maka dibutuhkan waktu sekitar 8.500 tahun untuk tiba di sana.

Lebih mencengangkan lagi, Matahari kita dan segala objek langit yang mengitarinya (termasuk Bumi), membutuhkan waktu sekitar 250 juta tahun untuk dapat sekali mengelilingi pusat galaksi Bimasakti.

Meskipun jaraknya yang jauh, namun pusat galaksi Bimasakti masih dapat diamati dari Bumi dengan cukup jelas, saat langit malam benar-benar cerah dan terhindar dari polusi cahaya.

Saat-saat terbaik untuk dapat melihat pusat galaksi Bimasakti adalah menjelang pertengahan tahun hingga akhir tahun. Pada saat itu, kita akan dapat melihat pusat galaksi beberapa waktu setelah Matahari terbenam.

Sepanjang bulan Ramadhan 1442 H ini, kita juga sudah dapat melihat pusat galaksi Bimasakti terbit di timur dari sekitar setelah tengah malam hingga menjelang subuh.

Bagi rekan-rekan yang menjalankan ibadah puasa, tentu berkesempatan besar untuk dapat melihat pusat galaksi Bimasakti di subuh hari.

Bagian pusat galaksi Bimasakti dapat dilihat pada arah rasi Sagitarius dan Scorpio yang menjulang tinggi di langit.

Jika beruntung, kita akan dapat melihat pita putih yang memanjang dari arah utara ke arah selatan di sekitar kedua rasi bintang tersebut.

Bagi rekan-rekan yang tertarik dengan astrofotografi, ini adalah waktu yang tepat untuk mendapatkan citra pusat galaksi Bimasakti di bulan Ramadhan, sekaligus menemani waktu sahur yang produktif.

Sebagian dari kita mungkin bertanya-tanya, apa yang ada di pusat galaksi Bimasakti? Di sana sebenarnya terdapat sebuah lubang hitam supermasif (supermassive great void) yang bermassa sekitar 100 miliar massa Matahari kita.

Artinya, jika kita menimbang pusat galaksi Bimasakti, dibutuhkan sekitar 100 miliar Matahari untuk dapat menghasilkan massa sebesar lubang hitam tersebut.

Sungguh objek langit yang sangat besar jika dibandingkan dengan keberadaan kita di Bumi.

Karena massanya yang sangat besar, pusat galaksi juga memiliki kekuatan gravitasi yang sangat besar untuk menarik miliaran bintang di sekitarnya, hingga yang berjarak puluhan ribu tahun cahaya dari dirinya. Termasuk Matahari kita yang juga berada dalam pengaruh gravitasi pusat galaksi Bimasakti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aktris Jepang Sayaka Kanda Ditemukan Tewas di Hotel Lantai 14

Rano Karno Berharap Film Pelangi Tanpa Warna Bisa Jadi Obat Rindu Penggemar Doel-Zaenab

Saepul Jamil Meminta Bantuan Hotman Paris Perihal Surat KPI Masalah Izin Tampil di TV