Taman Hiburan Vauxhall, Segala Intrik dan Skandal di Taman Kota

Jakarta- Sejarawan Sir John Plumb percaya, abad ke-18 adalah zaman ketika waktu selalu dimanfaatkan untuk kepentingan komersial.
Berkat pertumbuhan kelas menengah di perkotaan, pendapatan yang semakin meningkat, word play here banyaknya ide-ide baru tentang bagaimana orang harus bersosialisasi dan berkomunikasi satu sama lain, masa itu menjadi periode hiburan berbayar muncul di mana-mana.

Komersialisasi sedang berkembang pesat, terutama di kota-kota besar dan kosmopolitas seperti London, Inggris.
Salah satu inovasi paling signifikan pada abad ke-18 juga adalah sebuah taman hiburan, dalam arti sebuah tempat di luar ruangan khusus yang digunakan sebagai hiburan bagi publik. Di London, taman di Vauxhall, Kennington, merupakan yang terbesar dan paling spektakuler, sementara taman lain yang lebih kecil didirikan di Sadler's Wells, Marylebone, dan Hampstead.

Taman terbuka tersebut adalah tempat bermusik, menari, makan, dan minum, yang kemudian dihiasi dengan berbagai acara hiburan, seperti kembang api, opera, teater, dan sebagainya. Ditata sebagai taman official dengan semak belukar dan saluran air miniatur, semuanya didesain dengan seni dan arsitektur paling modern-day.

Vauxhall juga merupakan tempat untuk mendengarkan karya George Frideric Handel, seorang komponis handal yang sangat terkenal selama tahun 1730-an hingga 1740-an. Ditujukan untuk orang kaya, bangsawan, dan para keluarga terhormat, taman hiburan London ini menjadi tempat terbaik untuk dikunjungi saat itu.

Vauxhall didirikan pada tahun 1729 oleh seorang pengusaha bernama Jonathan Tyers. Meskipun tempat tersebut telah menjadi tempat bagi warga London untuk berkumpul dan membeli minuman sejak tahun 1660-an, Tyers menyadari bahwa ada potensi besar di sana sebagai tempat hiburan berbayar.

Terlepas dari gambaran luar terhadap Vauxhall sebagai tempat yang sangat cocok untuk mendapatkan hiburan malam, nyatanya tempat ini juga menyimpan sejumlah rahasia. Ada intrik dan skandal di setiap lekukannya.

Ada banyak kebun kecil di sana; dan beberapa jalanan kecil yang berlika-liku menjadi tempat yang sangat cocok bagi para pekerja seks untuk menjajakan diri mereka. Mereka akan berpakaian sangat indah dan anggun, menunjukkan bahwa wanita yang memesona tentunya harus dibanderol dengan harga yang mahal pula.

Tak butuh waktu lama bagi publik untuk mengetahui betapa jelasnya sebuah taman hiburan London sebagai tempat untuk berpesta pora, mabuk-mabukan, bahkan sebagai tempat pemuas nafsu.

Tidak seperti tempat hiburan lain di London, tempat ini memiliki kekayaan dunia yang berkilauan, diisi dengan galeri rumah seni, restoran, rumah bordil, gedung konser, panggung teater, dan masih banyak lagi lainnya. Dosa dan aib banyak orang yang dirahasiakan berkumpul di sana.

Sampai akhirnya Taman Hiburan Vauxhall ditutup pada tahun 1859, menjadikannya akhir dari sebuah era yang tidak akan pernah terlupakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aktris Jepang Sayaka Kanda Ditemukan Tewas di Hotel Lantai 14

Rano Karno Berharap Film Pelangi Tanpa Warna Bisa Jadi Obat Rindu Penggemar Doel-Zaenab

Saepul Jamil Meminta Bantuan Hotman Paris Perihal Surat KPI Masalah Izin Tampil di TV